PENDIDIKAN – Hal menarik dilakukan oleh seorang guru sekolah dasar di Tanjab Barat. Ia terpilih mengikuti dua kegiatan internasional sekaligus dalam satu waktu. Namanya Joko Prayudha. S biasa dipanggil dengan sebutan Pak Yudha ini berasal dari SDN 028 Tanjung Jabung Barat, ia terpilih dalam kegiatan workshop pengembangan bahasa Inggris untuk level sekolah dasar yang diselenggarakan oleh organisasi kementerian pendidikan kawasan Asia Tenggara atau biasa disebut SEAMEO (SouthEast Asian Ministers of Education Organization).
Tidak tanggung-tanggung ia berhasil masuk dalam jajaran 30 peserta terbaik yang lolos mengikuti kegiatan tersebut dari seluruh peserta se-Asia Tenggara. Kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari di Depok, dimana seorang profesor asal Jepang menjadi pemateri utama dalam kegiatan pengembangan materi ajar bahasa Inggris tersebut.
Yudha menambahkan bahwa ia satu-satunya peserta yang berasal dari provinsi Jambi dan menjadi salah satu dari empat peserta yang berasal dari pulau Sumatera. Selama kegiatan berlangsung ia bertemu dengan banyak peserta yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Filipina serta Vietnam untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan dan pandangan masing-masing dalam pengajaran bahasa Inggris dari negara yang berbeda. Selain itu, kegiatan workshop tersebut memberikan pengalaman baru baginya untuk dapat memanfaatakan dan menggunakan media pengajaran bahasa Inggris yang menarik agar dapat meningkatkan minat belajar bahasa Inggris peserta didik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan bahwa mengikuti kegiatan ini sangat penting karena bukan hanya sekedar mendapatkan pelatihan saja, melainkan pengalaman mengajar dari berbagai guru mancanegara menjadi nilai terbaik untuk dapat dijadikan referensi mengajar di sekolah, terutama di sekolah saya di SDN 028 Tanjung Jabung Barat. Selain itu, setelah mengikuti kegiatan tersebut ia berharap dapat memberikan nuansa baru dalam memberikan pengajaran bahasa Inggris yang menarik serta menyenangkan bagi siswa disekolahnya.
Setelah mengikuti kegiatan workshop di Depok, Yudha melanjutkan kegiatan internasional keduanya, yakni mengikuti konferensi internasional perlindungan dan pelestarian bahasa yang dilaksanakan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Artikelnya yang berjudul “Pemanfaatan konten berbasis kearifan lokal dalam pengajaran bahasa di kelas multi-budaya” terpilih untuk ditampilakan pada konferensi tersebut.
Ia terpilih dari 127 peserta yang lolos pada konferensi perlindungan dan pelestarian bahasa. Suatu hal yang luar biasa ketika dapat tampil pada kegiatan konferensi ini, disini saya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, tuturnya. Pengalaman mengajar selama dikelas memberikan dorongan kepada saya untuk terus mengasah kemampuan dalam meningkatkan kompetensi bahasa dan pengajaran.
Meskipun banyak sekali rintangan yang ia hadapi namun dengan tekad dan kemauan yang kuat akhirnya ia mampu membuktikan bahwa ia bisa terpilih dan mengikuti dua kegiatan internasional sekaligus dan menjadi perwakilan dari provinsi Jambi mengikuti dua kegiatan internasional tersebut.**
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Lintastungkal