Achmad bercerita, dari Pertamina UMK Academy ia bisa melahirkan enam produk baru. Pemasarannya pun lebih luas dan produknya semakin dikenal masyarakat. Achmad optimistis bisnisnya akan terus meningkat dengan ditopang sebelas alat hibah dari Pertamina.
Ika Bunga Maharani, pemilik produk fesyen dan aksesoris “Exobrooch”, yang menjadi Champion kelas Go Green juga merasa terbantu dengan hibah peralatan dari Pertamina. Ia bisa meningkatkan kualitas dua mesin jahit industri miliknya, serta mendapat beberapa peralatan untuk membantu proses produksi aksesori.
Menurut Ika, produksi Exobrooch bakal meningkat dua kali lipat dengan peralatan tersebut. Ia pun bisa memberdayakan lebih banyak pekerja. “Saya akan membuka peluang kerja dan pelatihan untuk ibu rumah tangga di sekitar rumah,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Champion dari kelas Go Modern, Rina Kartika Dewi, mendapatkan hibah kulkas, freezer, panci stainless steel, serta laptop. Founder PT Waroeng Geboy Oke, UMKM produsen singkong beku dengan sambal, itu memperkirakan produksinya bisa bertambah. Ia juga akan merekrut ibu-ibu di sekitarnya sebagai pekerja.
Dengan berbagai manfaat yang didapat peserta, Pertamina berkomitmen melanjutkan program Pertamina UMK Academy. “Kami yakin UMKM Indonesia bisa Go International dan ikut menumbuhkan ekonomi di daerahnya masing-masing,” kata Fadjar Djoko Santoso.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina
Halaman : 1 2