Mengisi Waktu di Masa Sekolah Daring, Bocah 15 Tahun Mengais Rezeki Menjadi Pengemudi Pompong

- Redaksi

Selasa, 6 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sahir Saputra, Anak Kedua dari Pasangan Ali dan Erna Mengisi Waktu Belajar di Masa Pandemi dengan Mejadi Penambang Perahu Pompog di Desanya di Desa Parit Deli, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. FOTO : AMIRULLAH

Sahir Saputra, Anak Kedua dari Pasangan Ali dan Erna Mengisi Waktu Belajar di Masa Pandemi dengan Mejadi Penambang Perahu Pompog di Desanya di Desa Parit Deli, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. FOTO : AMIRULLAH

Iapun menjelaskan sebelumnya ini adalah pekerjaan abangnya. Namun dikarenakan sang abang nya telah mendapatkan pekerjaan lain, Sahir memilih untuk melanjutkan pekerjaan abangnya menjadi pengemudi perahu pompong.

“Sebelumnya pekerjaan ini abang kami yang kerja, tapi kemarin dia ada dapat kerjaan lain. Jadi kami lah yang gantikannya, tapi sebelumnya sudah belajar kek mana ngidupin dan bawa pompong,”ucap Sahir tanpa rasa sungkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pekerjaan inipun ia lakukan dikarenakan Kegiatan belajar mengajar yang masih secara daring dan belum tatap muka,hal ini menjadi salah satu pertimbangan Sahir untuk menjadi pengemudi perahu pompong.

Sahir lebih jauh menerangkan bahwa ada banyak waktu luang yang tersisa selama tidak belajar tatap muka yang selama ini Ia lakukan dengan bermain.Sahir merupakan siswa kelas 3 di SMP 3 Betara, Kabupaten Tanjab Barat.

Melihat peluang lain yang di fikir lebih bermanfaat dari sekedar bermain, Sahir memutuskan untuk memanfaatkan waktu dengan mencari pundi-pundi uang dengan mengemudikan perahu pompong.

Sahir menyebut bahwa dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, Ia bisa mendapatkan rata-rata uang sebesar Rp70 ribu, bahkan jika mujur Ia bisa mendapatkan uang hingga Rp100 ribu. Uang yang di dapatnya pun tidak hanya untuk jajan, namun sebagian disebutnya di tabung.

“Kalo dapatnya berapa tidak nentu juga. Karena kan tergantung penumpang. Makin banyak penumpang ya makin banyak juga dapatnya. Uang nya ada untuk jajan tapi sebagain ada juga untuk di tabung,” sebutnya.

Lanjut Baca ke Halaman Berikutnya…….>>>

Komentar pada Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Berita Terkait

Jacob Ereste : Kiprah dan Pengabdian Rizal Ramli yang Nyaris Genap 70 Tahun Untuk Negeri ini
Ketika Mimpi Melebihi Keterbatasan: Inspirasi dari Wisudawan Cumlaude Tunanetra
Gunakan Sepeda, “Babe Bike” Sastrawan Jambi Peziarah Damai Indonesia ke Mekkah
BTC Bantu Biaya Aliya Bocah 11 Bulan Lawan Kanker Neuroblastoma
Nafkahi Keluarga, Nanda Pembuat Miniatur Kapal di Kampung Nelayan Butuh Bantuan Pemerintah
Meet and Greet Rumah Kucing Tungkal Peduli
Cerita Irjen Pol Rusdi Hartono Hingga Jadi Kapolda Jambi Sentuh Hati Personel
Dua Kali Kehilangan Kapal Pompong, Istri Nelayan Ini Berusaha Ikhlas dan Tidak Melapor
Berita ini 296 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Januari 2024 - 11:55 WIB

Jacob Ereste : Kiprah dan Pengabdian Rizal Ramli yang Nyaris Genap 70 Tahun Untuk Negeri ini

Kamis, 7 Desember 2023 - 00:45 WIB

Ketika Mimpi Melebihi Keterbatasan: Inspirasi dari Wisudawan Cumlaude Tunanetra

Senin, 4 Desember 2023 - 23:04 WIB

Gunakan Sepeda, “Babe Bike” Sastrawan Jambi Peziarah Damai Indonesia ke Mekkah

Jumat, 6 Oktober 2023 - 13:00 WIB

BTC Bantu Biaya Aliya Bocah 11 Bulan Lawan Kanker Neuroblastoma

Kamis, 21 September 2023 - 14:57 WIB

Nafkahi Keluarga, Nanda Pembuat Miniatur Kapal di Kampung Nelayan Butuh Bantuan Pemerintah

Sabtu, 2 September 2023 - 21:26 WIB

Meet and Greet Rumah Kucing Tungkal Peduli

Kamis, 24 November 2022 - 18:56 WIB

Cerita Irjen Pol Rusdi Hartono Hingga Jadi Kapolda Jambi Sentuh Hati Personel

Senin, 13 Juni 2022 - 20:30 WIB

Dua Kali Kehilangan Kapal Pompong, Istri Nelayan Ini Berusaha Ikhlas dan Tidak Melapor

Berita Terbaru