MUARO JAMBI – AP (23) warga Desa Karmeo Batanghari yang menjadi Pelaku pembunuhan sadis di Kabupaten Muaro Jambi beberapa waktu lalu, divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Sengeti, Muaro Jambi 18 tahun penjara.
Putusan Pengadilan ini lebih rendah dari tuntutan JPU yang menuntut terdakwa dengan pidana selama 20 tahun penjara.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sengeti Ahmad Fauzan membenarkan perihal tersebut, melalui proses persidangan zoom yang digelar sejak awal hingga sampai pada putusan, dari fakta-fakta persidangan didapat bahwa terdakwa dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, sesuai primair pasal 340 KHU Pidana, terdakwa dapat dijatuhi hukuman pidana maksimal 20 tahun penjara, lalu kata Ahmad Fauzan, melalui putusan dari Pengadilan Negeri Sengeti bernomor : 195/Pid.B/2021/PN.Snt tertanggal 11 Januari 2022 lalu, majelis hakim menjatuhi terdakwa dengan hukuman pidana selama 18 tahun penjara.” terang Ahmad Fauzan.
Vonis majelis hakim tersebut berkurang 2 tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Sengeti yang sebelumya meminta majelis hakim menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 20 tahun.
Perkara tersebut kini sudah memiliki kekuatan hukum tetap (incraht) setelah semua pihak, baik terdakwa maupun JPU tidak mengajukan upaya hukum selama 7 hari masa waktu pikir pikir yang diberikan majelis dan berakhir hari ini Selasa (18/01/22).
Fauzan turut memastikan terdakwa segera dieksekusi dengan menjebloskannya ke lembaga pemasyarakatan (LP) guna menjalani masa hukuman yang telah dijatuhi.
Untuk diketahui, terpidana AP warga Desa Karmeo Kabupaten Batanghari ini, pada tahun 2021 lalu, diringkus Satreskrim Polres Muaro Jambi setelah ketahuan menjadi pelaku pembunuhan majikannya sendiri berinisial DM.
Kepada polisi, AP mengaku, aksi nekatnya itu dilakukan karena ia tidak diberikan pinjaman uang oleh korban. Peristiwa nahas itu terjadi di KM 43 Kec. Sekernan yang tak lain merupakan lokasi usaha kandang ayam milik korban.(Val/penyengat.id)