SAROLANGUN – Tiga orang kurir narkoba jenis sabu-sabu dengan berat netto kurang lebih hampir 1 Kilo Gram (985, 91 Gram) di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, AD, (30), AS (21) dan HT (28) terancam hukuman mati.
Satu diantara tiga orang kurir tersebut berinisial HT (28) seorang perempuan janda beranak dua.
Polisi menjerat ketiganya dengan beberapa pasal, diantaranya pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) atau pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, hukuman maksimal pidana mati dan seumur hidup,” ungkap Kapolres Sarolangun, AKBP Imam Rachman saat pemimpin kegiatan pemusnahan barang bukti 1 kilogram sabu dari ketiga kurir tersebut, di Mapolres Sarolangun, Kamis (30/11).
AKBP Imam lalu mengungkap peran masing-masing pelaku. Pelaku AD dan AS berperan menerima barang dari kurir yang berada di wilayah Jambi dibawa ke Sarolangun.
Adapun HT berperan mengatur strategi, mempertemukan AD dan AS dengan siapa saja calon pembelinya serta diedarkan di wilayah Sarolangun.
AD dan AS ditangkap pada Minggu (12/11/23) di Jalan masuk Perkantoran Bupati Sarolangun RT. 13 Kelurahan Sarolangun Kembang Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun barang bukti Sabu berat netto kurang lebih hampir 1 Kilo Gram (985, 91 Gram).
Selanjutnya dilakukan pengembangan kembali, Polisi kemudian mengamankan satu orang wanita berinisial HT
Imam menyebut, pelaku AD dan AS merupakan warga dari Kecamatan Pauh sedangkan HT warga Kecamatan Sarolangun.
AKBP Imam mengatakan saat ini Polres Sarolangun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai bandar atau pemilik barang haram yang dibawa ketiga kurir tersebut.
“Ketiganya kurir. Hal ini masih kita dalami siapa pemilik barang tersebut,” ujarnya.
Pemusnahan Barang Bukti
Kapolres Sarolangun, AKBP Imam Rachman memimpin langsung pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat lebih kurang 1 kilo gram dari tangan tiga tersangka tersebut bersama jajaran Forkopimda Sarolangun.
“Pemusnahan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk menekan peredaran penyalahgunaan Narkotika dan bertujuan untuk mencegah dan mengurangi resiko kemungkinan terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan barang bukti tersebut oleh pihak-pihak tertentu,” ungkap AKBP Imam.
Alumni Akpol angkatan 2001 tersebut turut menyampaikan bahwa barang bukti yang diusnahkan ini sudah melalui proses mekanisme dengan berkoordinasi dengan Kejaksaan dan pengadilan.(*)
Penulis : Redaksi
Sumber Berita : Lintastungkal