Sedangkan untuk empat pejabat yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yakni PJ Sekda, Kepala Diskominfo, Kepala DPU-TR dan Kepala BPBD Pemalang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, terkait penggantinya. Pihaknya sendri mengaku belum menerima pemberitahuan resmi terkait penetapan empat tersangka oleh KPK.
“Saya lagi minta petunjuk Pak Gubernur (terkait pergantian pejabat), kita sudah menyurati Pak Gubernur, belum ada tanggapan. Nanti yang mengatur juga BKD. Kita juga belum terima surat resmi (dari KPK). Namun, pada dasarnya yang tidak ditetapkan ya sudah pulang, semoga bisa beraktivitas kembali,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disinggung adanya aktivitas petugas KPK yang melakukan penggeledahan, Mansur Hidayat tidak tahu kegiatan petugas KPK. Hanya saja diperkirakanya, terkait dokumen-dokumen yang dibutuhkan KPK.
“Terkait kegiatan KPK hari ini, saya tidak tahu, tida ada koordinasi. Ya, mungkin ada data yang belum lengkap atau apa,” pungkas Mansur Hidayat.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo pada Kamis (11/8) tertangkap tangan KPK, terkait jual beli jabatan. Ia tidak sendirian, ada empat pejabat di Pemkab Pemalang yang juga diamankan KPK yakni Pj Sekda Slamet Masduki, Kepala Diskominfo Yanuar Nitbani, Kepala DPU-TR Mohamad Soleh dan Kepala BPBD Sugiyanto.
Selain itu KPK juga mengamankan Adi Jumal Widodo, selaku orang kepercayaan Bupati Pemalang yang berperan sebagai perantara suap jual beli jabatan. Keenamnya sudah ditetapkan tersangka oleh KPK.
OTT Bupati Pemalang di Jakarta pada Kamis (11/8) tersebut, berawal adanya kegiatan rombongan bupati dan pejabat Pemkab ke Jakarta, acara apa dan tujuan kemana, hingga saat ini belum diketahui awak media. Di hari yang sama, petugas KPK juga melakukan penyegelan di pintu masuk ruang kepala dinas yang diamankan KPK.
Artikel ini telah diterbitkan oleh detikjateng dengan judul : Tidak Tahu Tujuan Bupati Pemalang Cs ke Jakarta, Wabup: Saya Tak Diajak.
Halaman : 1 2